Surabaya - Kementerian Sosial RI (Kemensos) mengajak Perguruan Tinggi di Jawa Timur berkolaborasi mengentaskan kemiskinan. Langkah ini tertuang pada pertemuan Kemensos dengan 12 rektor atau yang mewakili dari Forum Rektor Jatim dalam diskusi pengentasan kemiskinan ekstrem dan pemberdayaan desa di Kampus UNESA 2 pada Jumat (7/2/2025). Hal ini juga sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico
menyampaikan Kemensos memprioritaskan pengentasan kemiskinan di tiga provinsi
terlebih dahulu. "Ada Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Tiga Provinsi ini dipilih karena berkontribusi besar dalam angka kemiskinan di
Indonesia," kata Robben.
Kemudian soal strategi yang dipilih adalah dengan membangun desa. Untuk
itu diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak. "Untuk itu kami mengajak
Universitas/Lembaga dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat sebagai
program kolaborasi secara bersama," kata Robben.
Nantinya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang ada
di setiap Universitas diharapkan berperan
melakukan rujukan dan kajian serta terapan program pengentasan
kemiskinan. "Melalui LPPM akan dikaji, apa yang dibutuhkan oleh masyarakat
dan ditindaklanjuti secara bersama-sama," ujar Robben.
Robben meyakini jika telah dilakukan kajian, maka program dari Kemensos
akan dilandasi perencanaan yang bisa dipertanggung jawabkan.
Soal kolaborasi, Robben menjelaskan Kemensos sudah melakukan dengan
berbagai pihak. Di antaranya dengan pemerintah daerah untuk relokasi kampung
nelayan yang ada di Indramayu, Jawa Barat, menjadi Kampung Nelayan Sejahtera.
"Kampung Nelayan Sejahtera tidak akan bisa diwujudkan jika tidak ada
kolaborasi dengan lembaga lain," kata Robben.
Selain Kampung Nelayan Sejahtera, Kemensos juga bekerjasama dengan
pihak lain untuk mewujudkan program Sekolah Rakyat.
Tujuan Sekolah Rakyat ini untuk memutus rantai kemiskinan, membentuk
agen perubahan dari keluarga miskin, sehingga terbentuk mental dan pola pikir untuk
keluar dari kemiskinan.
Kerja-kerja kolaboratif Kemensos dengan berbagai pihak ini mendapat
apresiasi dari para sivitas akademika. Mereka pun siap bersinergi. "Ide
besar yang sangat baik, ada kerangka kerja dan target terukur, kami siap
men-support dan ini menjadi tantangan bagi kami agar bisa lebih berdampak
terhadap masyarakat," kata Wakil Rektor Bidang Inovasi, Institut Teknologi
Surabaya.
Selain ITS, peserta audiensi yang hadir juga menyambut baik kolaborasi dari Kemensos. Bahkan masing-masing dari perwakilan rektor yang hadir juga telah memiliki program pemberdayaan seperti Sekolah Peternakan Rakyat oleh Universitas Islam Kediri.
Masing-masing perguruan tinggi memiliki pengalaman dan komitmen dalam
pengentasan kemiskinan. Menurut Robben nantinya apa yang telah dilakukan oleh
masing-masing perguruan tinggi bisa lebih dikembangkan. "Sehingga tidak
usah memulai dari nol lagi, apa yang telah dilakukan nanti dikumpulkan dalam
satu link dan akan kami sepakati kembali. Pertemuan ini memang baru langkah
awal namun niat dan semangat bapak ibu semua kami yakin apa yang ditargetkan
Presiden akan terwujud," kata Robben.
Copyright © onPres. All Rights Reserved