Jakarta -
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan program bazar untuk
pengembangan usaha perikanan dan produk olahan ikan. Program ini pun dinilai
efektif meningkatkan volume penjualan sekaligus menjadi sarana promosi produk
perikanan yang dihasilkan pelaku usaha.
Dirjen Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah
mengapresiasi semangat UMKM yang berpartisipasi di bazar KKP Jakarta. Selama
tahun 2024, bazar KKP yang digelar selama dua hari per bulan, mencatat
transaksi rata-rata Rp125 juta. "Tiap awal bulan yaitu hari Rabu dan
Kamis kami rutin menggelar bazar, tentu ini sebagai ajang promosi hasil
hilirisasi perikanan di sekitar kita," kata Tornanda, Senin (19/8).
Sebagai bentuk
komitmen terhadap keamanan dan mutu produk, KKP juga menghadirkan Klinik Mutu,
yaitu sarana pendampingan teknis dan pembinaan bagi para pelaku usaha. Dengan
adanya legalitas usaha dan pendampingan mutu yang konsisten, masyarakat tidak
perlu ragu terhadap kualitas produk yang dijajakan.
Pelaku UMKM yang
difasilitasi dalam bazar ini telah memenuhi persyaratan legalitas usaha,
seperti memiliki izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Sertifikat Kelayakan
Pengolahan (SKP) serta izin edar lainnya yang relevan.
Ruang Promosi
Produk Hilirisasi
Aneka produk
olahan perikanan yang dipromosikan dapat menjadi contoh dan acuan dalam
penyusunan menu bergizi, karena mengandung protein hewani berkualitas tinggi
yang penting untuk tumbuh kembang anak dan peningkatan gizi masyarakat.
Direktur
Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana mengatakan bazar KKP merupakan salah
satu upaya KKP dalam mengenalkan produk perikanan berkualitas dengan harga
terjangkau. Dikatakannya, bazar tersebut digelar rutin sebulan sekali di area
parkir gedung mina bahari III, kantor KKP. Erwin berharap masyarakat semakin
gemar makan ikan sekaligus bangga buatan Indonesia mengingat produk yang
ditawarkan merupakan buatan UMKM.
Arifiyah, pemilik
UMKM Pia Mace mengisahkan saat pertama kali ikut bazar, skala produksi otak-otak
ikan buatannya hanya 50-60 kg per bulan. "Sekarang alhamdulillah bisa
sampai 200 kg per bulan," tutur Arifiyah yang selama ini aktif ikut bazar
KKP, Senin (19/8).
Berpartisipasi
sejak November 2023, pelaku UMKM asal Jakarta Utara ini mengenang bisa ikut
bazar KKP berkat dorongan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP)
DKI Jakarta. Meski di awal berdagang produk otak-otaknya hanya laku 50 pack,
kini dia bisa menjual hingga 2.500 pack. Arifiyah bahkan mampu memberdayakan
tetangganya untuk mengolah ikan mata goyang atau dikenal dengan nama ikan
swanggi menjadi produk otak-otak.
Sebelumnya,
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, memastikan pihaknya siap
memasok ikan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Menurutnya, ikan
kaya kandungan omega 3 dan omega 6 dan bisa menjadi sumber protein utama,
karena kualitasnya yang tinggi dan harga yang terjangkau.
Copyright © onPres. All Rights Reserved