Sepanjang tahun 2024 tahun ini, terpantau beras, gula dan kedelai
cetak impor hingga miliaran dolar AS. Dimana total impor ketiga komoditas ini
sepanjang Januari-September 2024 mencapai hampir Rp83 triliun.
berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) , impor beras
sepanjang Januari-September 2024 mencapai 3,23 juta ton, senilai US$2,01 miliar
atau setara Rp31,4 triliun. Untuk gula sepanjang Januari-September 2024, BPS
mencatat impor gula mencapai 3,66 juta ton, sneilai US$2,15 miliar atau setara
Rp33,61 triliun. Kemudian kedelai, data BPS menunjukkan, sepanjang
Januari-September 2024, Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 2,16 juta ton.
Atau senilai US$1,15 miliar atau setara 17,98 triliun.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek
Soeharto, berharap impor pangan di bawah Pemerintahan Presiden Prabowo
Subianto, bisa berkurang."Dikurangi secara bertahap. Kita maunya sih
namanya swasembada berarti kita enggak tergantung dari tempat lain ya,"
kata Titiek.
Politikus Partai Gerindra berharap Indonesia beberapa tahun ke
depan tak lagi tergantung pada impor. "Itu supaya, dalam 3-4 tahun ke
depan itu sudah kita mudah-mudahan tidak ada impor bahan pangan lagi,"
ujarnya.
Titiek memastikan, Komisi IV DPR mendukung pemerintah dalam
mewujudkan swasembada pangan."Targetnya mudah-mudahan target itu bisa
tercapai ya. Kita mendukung," ungkapnya.
Terlebih, kata dia, Kementerian Pertanian menerima anggaran
sebesar Rp29,37 triliun di tahun 2025. "Tugas kita adalah mengawasi agar
anggaran yang kita setujui ini bisa tepat sasaran bisa digunakan secara
efektif," tuturnya.
Untuk bisa swasembada pangan, titiek menyarankan ada baiknya
pemerintah saat ini meniru cara kerja pemerintah atau kebijakan pada saat
kepemimpinan ayahnya, mantan Presiden Soeharto, dengan modifikasi sesuai
perkembangan kondisi di Tanah Air terkini.
“Saya pribadi ya, kita ngapain sih cari-cari formula baru gitu.
Bukan karena Pak Harto ya, zamannya Pak Harto dulu kita bisa swasembada beras,
kenapa kita enggak tinggal nyontek saja dan bisa disesuaikan dengan kekiniannya, menyesuiakan kondisi sekarang,” kata Titiek
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan)
Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan tidak ada kebijakan untuk penambahan impor
beras baru hingga akhir 2024.
Dia mengatakan bahwa tidak ada impor baru hingga akhir tahun,
namun lebih kepada pemenuhan kuota impor tahun 2024. "Kuota impor tahun
ini itu totalnya 3,6 juta ton. Dari 3,6 juta ton kan kurang 1 juta ton. (Dari 1
juta ton) 150 ribu ton sudah (perjalanan ke Indonesia), tinggal 850 ribu ton
(sisanya)," kata Zulhas.
Dia menyatakan beras impor yang belum masuk akan diupayakan
selesai tahun ini agar 850 ribu ton dapat masuk seluruhnya.
Menurutnya, dengan tambahan tersebut, stok cadangan beras
pemerintah (CBP) akan menjadi lebih banyak, lebih siap, dan lebih kuat untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. "Yang belum itu 850 ribu ton. Jadi itu akan
dikejar, kalau bisa tahun ini selesai 850 ribu ton itu bisa masuk semua,"
kata Zulhas lagi.
Ia juga menegaskan bahwa keputusan impor beras telah dibuat tahun
lalu dengan target realisasi 3,6 juta ton. Dari total tersebut jumlah yang
belum masuk dari kuota tersebut yakni 850 ribu ton.
"Tolong teman-teman, ya. Nanti saya dimarahin sama publik.
Ini (kuota impor) yang sudah diputuskan tahun lalu. Jadi, nanti beritanya
(jangan) Menko Pangan ngimpor beras (baru). Jangan begitu dong, ya kan? Ini
sudah diputuskan tahun lalu (kuota impor) 3,6 juta ton, realisasinya yang belum
selesai," ujarnya.
Zulhas menyebutkan stok beras Bulog di salah satunya di Gudang
Jakarta mencapai 140 ribu ton, sedangkan gudang yang dimiliki Bulog lebih dari
1.508 gudang di seluruh Indonesia.
Sedangkan, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan impor beberapa komoditas pangan relatif terkendali. Impor tersebut, kata dia, menyesuaikan kebutuhan dan permintaan di dalam negeri.
"Perkembangan impor beberapa komoditas pangan relatif
terkendali. Baik beras, gula, kedelai, juga bawang putih Januari sampai
September ini impornya sekitar 345,5 ribu ton. Ini tentunya menyesuaikan kebutuhan
pasar domestik," tandasnya.
Copyright © onPres. All Rights Reserved