Jakarta – Memasuki bulan Ramadhan tahun 2025 yang tinggal menunggu hari, pemerintah tengah mempersiapkan terutama stok pangan dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok sambut Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Kebutuhan pokok antara lain beras, bawang merah, bawang putih, cabai, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, gula konsumsi, dan minyak goreng.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan berdasarkan arahan Pak Presiden Prabowo Subianto selain menjaga stok pangan aman selama puasa dan hari raya. Pak Presiden juga meminta agar harga dilapangan tidak terjadi kenaikan.
Oleh karenanya, menegaskan agar pengusaha dan importir tidak menjual bahan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sudah ditetepakan pemerintah. “Kami meminta kepada seluruh pengusaha, khususnya bahan pangan, produsen maupun importir, itu menjual harga bahan pangannya di bawah HET. Kalau ada yang menjual di atas HET bakal ditindak tegas” kata Mentan Amran.
Upaya ini dilakukan karena ada pengalaman di tahun-tahun sebelumnya ada yang menjual di atas HET. Dan sesuai arahan Bapak Presiden sudah tidak ada lagi yang menjual di atas HET “Ini pesan penting. Kalau samapai ada yang melakukan, Satgas Pangan akan bertindak. Hukumnya langsung disegel ,” sambung dia.
Sebagai contoh untuk harga Minyakita sebesar Rp 15.700 per liter, sedangkan angka realisasinya Rp 17.500 tidak ada yang boleh melebihi HET. “Saya tekankan lagi jangan ada yang main-main. Sekarang pengawasannya ketat dan tindakan dan hukuman yang melanggar sangat berat,” tegas Amran.
Selain itu, Mentan Amran memastikan, sembilan komoditas bahan pokok menjelang Ramadan dan Idulfitri dalam kondisi cukup, bahkan berlebih. “Berdasarkan Rakortas dengan pihak-pihak terkait saya pastikan stok pangan untuk Ramdhan dan Idul Fitri Aman,” tuturnya.
Senada, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan ketersediaan bahan pangan jelang bulan suci Ramadan dalam kondisi aman dan harga tetap terjangkau bagi masyarakat. "Kami pastikan ketersediaan bahan pangan aman dan harga tetap terjangkau menjelang Ramadhan," ujar Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono.
Kepastian tersebut, kata dia, diperoleh melalui berbagai langkah strategis yang telah dilakukan oleh Bapanas. Salah satunya yakni penyusunan neraca pangan untuk menghitung kebutuhan nasional guna memastikan pasokan yang cukup.
Di sisi lain, Bapanas juga memastikan distribusi bahan pangan selalu berjalan lancar melalui Bulog serta pelaku usaha yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga, Bapanas menyiasatinya dengan menggelar gerakan pangan murah di berbagai daerah sejak bulan Januari lalu. Upaya tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga yang stabil di tengah meningkatnya permintaan selama dan jelang bulan puasa. "Gerakan pangan murah ini sudah kami lakukan sejak awal tahun dan akan terus berjalan hingga Ramadan, agar masyarakat bisa beribadah dengan tenang. Apalagi, saat ini kita memasuki masa panen, sehingga stok pangan semakin terjamin," tuturnya.
Lebih lanjut, Bapanas juga terus melakukan pemantauan stok dan harga pangan di berbagai titik mulai dari pasar tradisional, modern, hingga produsen dan distributor.
Menurut Maino, langkah ini diambil guna memastikan stabilitas pasokan serta menghindari potensi lonjakan harga yang dapat berdampak pada daya beli masyarakat.
Melalui langkah tersebut, Maino mengatakan bahwa pihaknya optimis kebutuhan pangan selama bulan Ramadan dapat terpenuhi dengan baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap lonjakan harga atau kelangkaan bahan pangan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengungkap perintah Presiden Prabowo Subianto agar menjaga stabilitas harga pangan. Dia mengatakan perintah ini menjadi catatan yang paling penting untuk Kementan."Saya kira gini, ini kan hukum supply and demand. Artinya apa, kalau kita ingin harga-harga komoditas tetap stabil, tentu pasokannya harus baik. Itu menjadi, kami di Kementerian Pertanian itu menjadi satu catatan penting, bagaimana pasokan bawang, sapi, bawang putih, bawang merah, dan lain-lain kebutuhan pangan kita, selain beras ya, itu bagaimana posisinya stabil, syukur-syukur bisa lebih rendah, gitu loh," ungkapnya
Dia menjelaskan Presiden Prabowo juga menekankan agar setiap kebijakan yang telah diputuskan terus diawasi setiap kementerian. Dia juga menyebut pengawasan yang diminta Prabowo agar setiap kementerian langsung turun melihat kondisi di lapangan. "Kalau beliau ingin, bukan hanya diimbau, kemudian dibiarkan, tapi beliau ingin semua kebijakan pemerintah yang sudah diputuskan, itu betul secara konsekuen kita awasi, kita laksanakan, kemudian kita pastikan itu dilaksanakan di lapangan dengan baik," jelas Sudaryono.
Tren Kenaikan
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dalam dua tahun terakhir, komoditas seperti beras, daging ayam, telur ayam, bawang merah, dan bawang putih selalu mengalami kenaikan harga setiap saat memasuki bulan puasa dan menjelang Lebaran. Tren ini sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini. "Dalam dua tahun terakhir, komoditas kebutuhan pokok seperti daging ayam, telur ayam, beras, bawang merah, dan bawang putih selalu mengalami inflasi pada momen awal Ramadan maupun Idulfitri," ungkap Pudji.
Misalnya seperti Ramadan tahun lalu, tepatnya pada bulan Maret 2024, Pudji memaparkan bahwa harga daging ayam naik signifikan, mencapai 5,64% secara bulanan (month-to-month/mtm). Bahkan, pada Januari 2025, kenaikan harga ayam masih tercatat 1,16% secara bulanan.
Hal yang sama juga terjadi pada telur ayam, yang mengalami inflasi 9,4% secara bulanan pada Maret 2024 dan masih tercatat naik 0,44% secara bulanan pada Januari 2025.
Sementara itu, harga beras menunjukkan pola yang sedikit berbeda. Pada momen Lebaran tahun lalu, harga beras justru mengalami penurunan karena bertepatan dengan musim panen raya. Namun, kondisi berbeda terlihat pada Januari 2025, di mana harga beras mengalami inflasi sebesar 0,36% secara bulanan.
Selain beras, bawang merah dan bawang putih juga perlu diwaspadai. Pada Maret 2024, harga bawang merah naik 2,33% secara bulanan, dan melonjak drastis hingga 30,75% secara bulanan saat Lebaran di April tahun lalu. Begitu pula dengan bawang putih, yang mengalami inflasi 3,86% secara bulanan pada Maret 2024 dan meningkat lagi 5,51% secara bulanan pada April 2024. "Januari 2025 tercatat bahwa beras mengalami inflasi yaitu sebesar 0,36%. Begitu juga dengan bawang merah dan bawang putih yang masih mengalami inflasi pada Januari 2025," tandasnya.
Copyright © onPres. All Rights Reserved