Logo onPers

Reshuffle Kabinet Performa Buruk

Selasa, 01 April 2025

Jakarta - Beberapa bulan pemerintaan Presiden Prabowo belum bisa maksimal. Oleh karena itu Hari raya Idulfitri atau masa lebaran dinilai bisa menjadi momentum bagi Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan reshuffle kabinet bagi Kementerian/Lembaga yang berkinerja buruk.

 

Pengamat politik Yusak Farhan, mengatakan menteri-menteri tidak dalam performa terbaik dan berkinerja kurang sip, bisa saja digeser atau bahkan diganti. "Reshuffle kabinet mungkin saja dilakukan setelah lebaran. Sejumlah menteri yang performanya kurang bagus bisa saja di-reshuffle," kata Yusak.

 

Dalam pengamatannya, Yusak menilai, Prabowo perlu mengevaluasi pos-pos kementerian yang menyangkut bidang perekonomian bila memang reshuffle kabinet akan dilakukan.

 

Pos-pos kementerian yang dimaksud, seperti Kemenko Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Investasi dan Hilirisasi, serta Kementerian Pariwisata. "Merosotnya IHSG, melemahnya rupiah dan potensi menurunnya perputaran uang pada lebaran 2025 atau lesunya ekonomi lebaran patut menjadi perhatian presiden atas kinerja sektor ekonomi," beber Yusak.

 

Selain pos-pos kementerian bidang perekonomian, pos lain yang dinilainya patut dievaluasi adalah Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). "Saya kira juga layak dievaluasi," kata Yusak.

 

Menurut Yusak, PCO memang perlu dievaluasi. Salah satu sebabnya adalah kinerja para juru bicara yang bernaung di bawah Kantor Komunikasi Kepresidenan. "Sejak awal bekerja, jubir-jubir presiden ini belum menunjukkan performa kinerja yang bagus dan sering membuat blunder dengan pola komunikasi publik yang buruk. Akibatnya, Presiden Prabowo yang dirugikan," tutur Yusak.

Yusak menegaskan kepala negara perlu keberanian untuk melakukan evaluasi terhadap jajaran Kabinet Merap Putih. Ia menilai kabinet yang sudah kadung gemuk tersebut harus benar-benar diisi orang yang bisa menterjemahkan visi dan misi Prabowo dalam memimpin pemerintahan. "Sebaiknya Presiden Prabowo tidak boleh takut mengganti anak buah nya yang tidak bisa bekerja cepat. Kabinet gemuk harus diisi orang-orang yang bisa menterjemahkan visi prabowo dengan benar dan cepat supaya tidak menjadi beban pemerintahan," tandasnya.